Tuesday, February 26, 2019

Mengenal Iman di Dalam Yesus

Iman di Dalam Yesus
 

Nats : Sesaat lagi dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu akan melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup (Yohanes 14:19)
Bacaan : Yohanes 14:1-6

     Kita mengagumi siapa pun yang bangkit kembali setelah mengalami kegagalan dan kekalahan. Pada tahun 2001, majalah Sports Illustrated menampilkan sebuah artikel tentang kebangkitan-kebangkitan terbesar sepanjang masa. Yang mengejutkan, mereka menempatkan kebangkitan Kristus di urutan pertama. Di situ ditulis, "Yesus Kristus, pada tahun 33 Masehi menghadapi para kritikus dan membuat orang-orang Romawi tercengang dengan kebangkitan-Nya."

     Betapa bijaksananya perkataan itu! Dalam daftar mana pun tentang kebangkitan-kebangkitan dalam sejarah, kemenangan Kristus atas kematian memang pantas mendapat tempat yang utama. Sesungguhnya, kebangkitan-Nya masuk dalam golongan yang melampaui kebangkitan lainnya.

    Pada akhirnya, kematian akan menang atas kehidupan. Saat seseorang meninggal, ia tidak mungkin hidup lagi -- setidaknya tidak di dunia ini. Namun, tidak demikian dengan Yesus. Dia telah berjanji kepada para murid bahwa setelah disalibkan oleh musuh-musuh-Nya, Dia akan bangkit -- menang atas kematian. Matius mencatat hal ini dalam injilnya, "Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan ... lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga" (16:21). Dan, memang itulah yang terjadi pada Juru Selamat kita.

    Kebangkitan Yesus Kristus meyakinkan kita bahwa dengan iman di dalam Dia, kita pun akan hidup kembali ketika kita dibangkitkan dari kubur (Yohanes 11:25,26) 

Ketika Yesus mati di salib yang keji,
Mereka yang berdiri menonton mengira, "Ini sudah berakhir";
Namun, dapatlah perkataan-Nya kita percayai:
"Jika engkau percaya kepada-Ku, engkau tidak akan mati."
KUBUR KOSONG ADALAH DASAR IMAN KITA

Friday, February 22, 2019

Mengenal Cara Menanggalkan Semua Beban dan Dosa

Cara Menanggalkan Semua Beban dan Dosa

Nats : Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita (Ibrani 12:1)
Bacaan : Ibrani 11:30-12:1

     Pasukan Alexander Agung sedang bergerak maju menuju Persia. Dalam suatu keadaan yang gawat, pasukan Alexander Agung tampaknya akan kalah. Para tentaranya telah menjarah begitu banyak barang dari pertempuran sebelumnya sehingga barang jarahan itu membebani mereka dan mereka kehilangan efektivitas dalam berperang.

     Alexander memerintahkan agar semua barang rampasan mereka ditumpuk lalu dibakar. Para prajurit mengeluh, tetapi mereka segera menyadari kebijakan perintah tersebut. Dituliskan bahwa, "Seolah-olah mereka telah diberi sayap mereka berjalan dengan ringan kembali." Kemenangan pun diraih.

     Sebagai tentara Kristus, kita perlu melepaskan diri dari segala sesuatu yang menghalangi dalam peperangan dengan musuh rohani kita. Agar dapat berperang secara efektif, kita perlu diperlengkapi dengan senjata Allah (Efesus 6:11-17).

     Alkitab juga mengumpamakan orang kristiani sebagai pelari. Agar dapat memenangkan lomba, kita perlu "menanggalkan semua beban" yang dapat melemahkan dan merampas kekuatan serta ketahanan kita (Ibrani 12:1). Beban tersebut dapat berupa keinginan kuat untuk memiliki banyak barang, cinta akan uang, pengejaran kesenangan, perbudakan oleh hasrat yang penuh dosa, atau legalisme yang membebani.

     Ya, jika kita memang ingin bertarung dalam peperangan iman yang baik serta berlari dalam perlombaan rohani dengan ketahanan, maka kata-kata peringatannya adalah: Tanggalkan semua beban! 

JIKA KEHIDUPAN KEKRISTENAN ANDA TERASA BERAT
MUNGKIN BEBAN DUNIALAH YANG MENAHAN ANDA

Tuesday, February 19, 2019

Mengenal Cara Hidup sebagai Teladan

Cara Hidup sebagai Teladan
 

     ...Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1 Timotius 4:12)
   
     Roh Kudus menyampaikan nasihat melalui Rasul Paulus dalam ayat pembuka adalah agar kita menjadi teladan. Jangan menjadi orang Kristen yang perilaku dan gaya hidupnya dipertanyakan. Beberapa perilaku orang tidak dapat dipuji dalam cara mereka memperlakukan orang lain; baik itu staf mereka, kolega atau bahkan atasan mereka; karakter dan perilaku mereka tidak seperti Kristus. Janganlah seperti itu.

     Dalam hidupmu, putuskan untuk menyenangkan Tuhan selalu, dalam segala hal, dan engkau akan berjalan dalam kepenuhan berkat-Nya. Ini masih awal tahun; lakukan evaluasi; jika cara hidupmu tidak konsisten dengan Firman, buat perubahan, sehingga engkau akan mengalami kemuliaan Roh Allah dalam hidupmu sebagaimana mestinya!

     Pastikan pikiranmu bersih. Miliki keinginan dan motivasi yang murni. Perbaharui pikiranmu dengan Firman, dan pastikan bahwa kasih, pilihan, dan keputusanmu sejalan dengan Firman. Jadilah orang Kristen sejati, dalam hati dan dalam tindakanmu. Gunakan Firman untuk memeriksa tindakan, motivasi, pikiran, dan keinginanmu.

     Tulisan yang diilhamkan Allah telah diberikan kepada kita untuk membangun, melatih, mengajar, dan mengoreksi kita dalam kehidupan dan jalan kebenaran: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16). Biarkan Firman Tuhan membimbing engkau; berikan dirimu sepenuhnya untuk itu dan itu akan mengubah hidupmu dan membantumu membentuk karakter dan pola pikir yang tepat dan menyingkirkan semua hal yang salah.

     Yesus berkata, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. (Yohanes 15:3). Firman menyucikan dan menguduskan. Bahkan sekarang, terjadi dalam hidupmu; Firman itu membersihkanmu dan membawamu ke tingkat kemuliaan yang lebih tinggi. Tentukan pilihanmu untuk menjalani kehidupan Kristen yang sejati dan mengekspresikan kebenaran Allah.


AYAT RENUNGAN

     Kolose 1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,

     1 Petrus 1:14-16 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis; Kuduslah kamu, sebab aku Kudus.

Saturday, February 16, 2019

Mengenal Nasihat Dari Tuhan

Nasihat Dari Tuhan
 

     “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.  (Yohanes 10:27).

     Banyak orang berada dalam dilema hari-hari ini karena mereka menolak Roh Kudus; mereka memutuskan perkara penting tentang kehidupan, tanpa pernah berkonsultasi dengan Dia. Jika engkau mencari nasihat-Nya dalam segala aspek, hidupmu akan terhindar dari stress; lebih-lebih akan sangat unggul dan penuh kemuliaan.

    Memiliki Roh Kudus adalah berkat terbesar dari segalanya. Dia adalah keuntungan dan suatu rahasia untuk hidup penuh kemuliaan dan kesuksesan. Oleh karena itu, engkau harus menyadari dan mengambil manfaat akan kehadiran dan tuntunan yang telah Dia sediakan untukmu.

    Itulah kesukaan Tuhan yakni memberikanmu hikmat dan nasihat yang engkau butuhkan untuk menang setiap hari. Sebelum engkau melakukan apapun, berbicaralah kepada-Nya. Berkonsultasilah dengan-Nya. Jangan hanya hidup, dan melakukan hal-hal, tanpa tujuan; mintalah pimpinan-Nya. Roma 8:14 mengatakan, Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

    Dengarkanlah selalu nasihat-Nya dari dalammu; dia berbicara kepada kita tentang perkara hidup melalui Firman. Namun, karena nasihat dan suara yang tidak begitu kuat dan keras terhadap kita, maka banyak yang mengabaikan-Nya, sehingga merugikan mereka. Janganlah seperti itu. Berlatihlah mendengarkan-Nya. Dia selalu mencari cara untuk berbicara kepadamu, dan melakukan percakapan seperti nyata adanya, lebih dari keinginanmu untuk mendengarkan suara-Nya. Dia telah memberimu Kitab Suci; pesan-pesan lengkap dari Injil. Itulah instruksi manual untuk kehidupan kita.

    Untuk mendengarkan-Nya,  engkau harus lebih mengenal Dia, dan terbiasa mendengarkan suara-Nya, melalui pembelajaran dan meditasi akan Firman. Ingatlah, Dialah penulis Kitab Suci. Juga, engkau harus belajar merespon kepada-Nya dengan cara yang benar dan tepat!


DOA
 
Bapa yang mulia, Engkaulah penasihatku yang ajaib, dan aku mengandalkan engkau untuk membimbing aku di setiap waktu. Kehendak-Mu yang sempurna disingkapkan kepadaku ketika aku berjalan dalam terang Firman-Mu dan dalam tujuan ilahiku, dalam nama Yesus. Amin.


AYAT RENUNGAN

Ayub 33:14 Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.

Roma 8:6-8 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan dagiang adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

 

Friday, February 15, 2019

Mengenal Hidup Berintegritas (Lukas 5:1-11)

Hidup Berintegritas (Lukas 5:1-11)

     
     Kharisma Yesus tak dapat dipungkiri karena kebenaran yang disampaikannya. Banyak orang mengerumuninya untuk mendengarkan firman Allah di tepi Danau Genesaret yang disebut juga Danau Galilea. Ketika Yesus disitu, dilihatnya dua perahu dan nelayan-nelayannya yang sedang membasuh jalanya. Kemudian Yesus naik ke salah satu perahu mereka dan menyuruh mereka agar menolakkan perahunya sedikit lebih jauh dari pantai. "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan" adalah perintah yang dituruti oleh Simon. Walaupun awalnya Simon mengatakan bahwa semalaman mereka telah berusaha mencari ikan dan tak mendapatkan apa-apa. Lalu kemudian mereka mengikuti perintah Yesus, mereka mendapatkan banyak sekali ikan sampai jala mereka mulai terkoyak dan perahu mereka tak muat untuk menampung ikan yang mereka peroleh.

     Mujizat yang dilakukan Yesus bagi Simon membuatnya tersungkur di hadapan Yesus sebagai bentuk kesadaran akan keberdosaannya dan ia sangat membutuhkan Tuhan. Simonpun tidak hanya mengakui Yesus sebagai guru tapi juga mengakui-Nya sebagai Tuhan. Tidak hanya Simon, bahkan orang-orang yang bersamanya juga takjub melihat kuasa Yesus atas semesta. Perjumpaan Yesus dan Simon beserta kawan-kawannya menjadi sangat berkesan. Kemudian Yesus mengajak mereka menjadi penjala manusia yaitu menjadi murid-Nya. Panggilan itupun disambut baik oleh Simon dan kawan-kawannya. Menjala manusia berarti mencari jiwa untuk mengenal keselamatan dan mendapatkannya dalam kebenaran firman Allah yang membawa mereka kepada kehidupan dalam kekekalan yaitu keselamatan.

     Kesediaan Simon dan kawan-kawan untuk menjadi murid Yesus; menjadi penjala manusia adalah bentuk ketaatan yang dibentuk dari proses penyadaran tentang betapa besar kuasa yang bertindak. Kuasa yang pastinya akan menolong dan memimpin mereka dalam menjalankan pengutusan itu. Senada pula dengan panggilan Yesaya yang diterimanya "ini aku, utuslah aku" (Yes 6:8), bahwa ia pun hanya mengacu pada perintah TUHAN saja. Perintah dan petunjuk dari pada-Nya adalah sumber kekuatan dan jalan yang benar yang pastinya akan menjadi kompas kebenaran atau petunjuk arah yang benar dalam manusia memenuhi tanggung jawabnya sebagai pribadi yang dipilih dan diselamatkan.

     Dalam melakoni panggilan dalam pelayanan, integritas menjadi suatu keharusan yang mesti dimiliki. Integritas yang merupakan konsistensi dalam tindakan yang mengacu pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang benar yang sesuai dengan dasar kebenaran firman Allah. Diharapkan ada keselarasan antara kata dan tindakan dalam menjalankan panggilan pelayanan dan kehidupan, agar buah dari pelayanan itu mendatangkan kebaikan dan damai sejahtera di tengah-tengah kehidupan.

     Kehidupan yang berintegritas mestinya juga menjadi sikap hidup orang percaya. Orang-orang yang telah menerima anugerah keselamatan. Bukankah kita juga telah begitu banyak menerima kebaikan Tuhan? Bukankah kita juga begitu banyak mengalami mujizat Tuhan dalam hidup kita? Mujizat Tuhan tidak hanya selalu yang spektakuler, tapi kehidupan keseharian kita dalam kesehatan, kekuatan dan kesanggupan kita mengarungi hidup ini juga adalah bukti kuasa Tuhan yang terus dinyatakannya bagi kita. Memang tidak mudah menjalani hidup dalam idealisme integritas, hanya kekuatan Tuhan yang memampukan melakukannya dengan baik. Sebab kita memang manusia yang lemah dan sangat membutuhkan Tuhan agar kita tetap taat dan setia dalam Tuhan sampai akhir kehidupan kita. Melakukan yang terbaik dalam karya-karya sesuai dengan kompetensi dan bidang kita masing-masing adalah keharusan yang tak bisa tidak kita wujudnyatakan dalam hidup ini.